VIRUS EBOLA

Sabtu, 26 Desember 2009

Virus ebola adalah virus yang menyebabkan penyakit ebola. Virus ini merupakan anggota dari virus RNA yang dikenal dengan filovirus. Virus ebola menebabkan demam hemoragaik ebola (Ebola hemorrhagic fever) dengan gejala penyakit ini dimulai pada hari keempat sampai hari keenambelas setelah infeksi. Gejala awalnya ditunjukkan dengan demam mendadak, tubuh lemah, nyeri otot, dan sakit tenggorokan. Gejala lebih lanjut ditunjukkan dengan penderita mengalami muntah-muntah, kegagalan fungsi ginjal dan hati, serta pendarahan. Virus ebola dapat disebarkan melalui hubungan seksual dengan penderita atau pengguna jarum suntik ke bekas penderita. Virus ebola ditemukan pada tahun 1976 dan diberi nama sesuai dengan nama sungai di Zaire, Afrika, tempat pertama kali virus ini ditemukan. Sampai saat ini, inang virus ebola belum diketahui dengan pasti. Untuk mengidentifikasi inangnya, para ahli memeliti ribuan specimen dari hewan di sekitar area berjangkitnya penyakit, tetapi hasilnya kurang memuaskan.


GAMBAR VIRUS EBOLA

VIRUS HEPATITIS

Virus hepatitis adalah virus yang dapat menyebabkan penyakit hepatitis. Terdapat tiga jenis hepatitis yaitu hepatitis A, hepatitis B, dan hepatitis C. hepatitis A disebarkan melalui makanan dan air yang terkontaminasi. Virus hepatitis B disebarkan melalui transfuse darah yang terkontaminasi. Penyakit hepatitis ditandai dengan pembengkakan hati dengan gejala antara lain hilangnya selera makan, cepat lelah, dan warna kulit menjadi kekuningan.


GAMBAR VIRUS HEPATITIS A


GAMBAR VIRUS HEPATITIS C





GAMBAR VIRUS HEPATITIS C

VIRUS RUBELLA

Virus rubella adalah virus yang dapat menyebabkan penyakit campak jerman dengan menyebar saat penderita batuk atau bersin. Penyakit campak hewan tidak berbahaya. Akan tetapi, jika wanita yang sedang hamil muda terserang penyakit ini, bayi yang ada dalam kandungan dapat mengalami keterbelakangan mental, gangguan penglihatan dan pendengaran, atau gagal jantung.


GAMBAR VIRUS RUBELLA

VIRUS RABIES

Virus rabies adalah virus yang menybabkan penyakit rabies yang menyerang saraf pusat dan hamper selalu menyebabkan kematian. Hamper semua mamalia dapat membawa virus rabies. Virus rabies dapat bertahan dalam waktu yang lama di dalam kelenjar ludah. Jika hewan yang mengidap virus rabies menggigit hewan lain atau manusia, hewan atau manusia tersebut dapat tertular rabies.


GAMBAR VIRUS RABIES

VIRUS VARICELLA

Virus varicella adalah virus yang menebabkan penyakit cacar air yang penebaranya melalui udara dan kebanyakan menerang anak-anak. Oaring yang sudah pernah terkena cacar air tidak akan terkena lagi.


GAMBAR VIRUS VARICELLA

Virus varicella adalah virus yang menebabkan penyakit cacar air yang penebaranya melalui udara dan kebanyakan menerang anak-anak. Oaring yang sudah pernah terkena cacar air tidak akan terkena lagi.

VIRUS INFLUENZA

Virus influenza adalah virus yang dapat menebabkan penyakit influenza (penyakit pernapasan) yang penyebaranya masuk melalui hidung dan mulut dan virus influenza sangat mudah menular.

VIRUS INFLUENZA

VIRUS POLIOMYELITIS

Virus poliomyelitis adalah virus yang menyebabkan penyakit polio yang menyerang susunan saraf pusat dan dapat menebabkan kelumpuhan. Virus polio masuk ketubuh manusia melalui hidung dan mulut. Pada sel saraf, virus bebiak dengan sangat cepat dan merusak atau membunuh sel. Kelumpuhan terjadi jika banyak sel saraf yang rusak.


GAMBAR VIRUS POLYOMYELITIS

PARAGRAF

Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topic. Kalimat-kalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam membentuk gagasan atau topic tersebut. Suatu paragraph mungkin terdiri atas sebuah kalimat, mungkin terdiri atas dua buah kalimat, mungkin jug alebih dari dua kalimat, bahkan terkadang suatu paragraph brisi lebih dari lima buah paragraph. Walaupun paragraph mengandung beberapa kalimat, tidak satupun dari kalimat-kalimat itu mempersoalkan aoal lain. Seluruhnya memperbicangkan satu masalah atau sekurang-kurangnya bertalian erat dengan masalah itu.

KALIMAT EFEKTIF

Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembaca atau penulis. Ciri-ciri kalimat efektif yaitu kesepadanan struktur, kepararelan bentuk, ketegasan makna, kehematan kata, kecermatan penalaran, kepaduan gagasan, dan kelogisan bahasa.

PENGERTIAN KALIMAT

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dank eras, lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latinkalimat dimulai dengan huruf capital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda Tanya (?), dan tanda seru (!).

PERBEDAAN ANTARA SEL TUMBUHAN DAN SEL HEWAN

Minggu, 13 Desember 2009

E. PERBEDAAN ANTARA SEL TUMBUHAN DAN SEL HEWAN
1. Sel Tumbuhan
Pada sel tumbuhan, terdapat dinding sel, vakuola yang berukuran besar, dan plastida yang membedakan dengan sel hewan.
a. Dinding Sel
Dinding sel merupakan bagian terluar dari sel tumbuhan. Dinding sel memiliki fungsi melindungi sel. Dinding sel merupakan lapisan tipis dan bersifat permeabel. Dinding sel tersusun atas selulosa, lignin, dan suberin. Dinding sel dibedakan menjadi tiga macam, yakni dinding sel primer, dinding sel sekunder, dan dinding sel tersier.

Antara dinding sel yang satu dengan dinding sel yang lain detemukan zat pektin yang terdapat pada lamela tengah atau middle lamella. Antara sel yang satu dengan yang lain terdapat penghubung atau jembatan protoplasma yang dinamakan plasmodesmata. Plasmodesmata memegang peranan penting dalam transportasi berbagai zat antar sel.
b. Vakuola
Vakuola merupakan rongga yang berada didalam sel. Vakuola dibatasi oleh selapis membran dan berisi cairan yang disebut cairan sel. Fungsi vakuola antara lain mencerna makanan (vakuola makanan), memompakan air ke luar sel (vakuola kontraktil pada protista), dan mendistribusikan makanan dalam sel.


Pada intinya, vakuola berfungsi :
1) Memasukan air melalui tonoplas agar tegangan turgor sel tetap baik;
2) Menyimpan makanan, seperti sukrosa, protein, garam-garam mineral, dan senyawa organik lainnya;
3) Menyimpan sisa-sisa metabolisme, seperti alkaloid, kristal kalsium oksalat, tanin, dan getah.
c. Plastida
Plastida merupakan organel yang terdapat dalam sitoplasma sel tumbuhan dan beberapa jenis ganggang mikroskopik, seperti Euglena. Plastida adalah butir-butir zat warna yang terdapat pada tumbuhan. Plastida yang berwarna meliputi :
1) Kloroplas, merupakan plastida yang mengandung DNA dan RNA. Pigmen penyusunnya adalah klorofil (warna hijau)
2) Phaeoplas, merupakan plastida yang mengandung pigmen fikosantin (warna coklat). Plastida ini berfungsi mengabsorbsi (menyerap) cahaya.
3) Rhodoplas, merupakan plastida yang mengandung pigmen fikoeritrin (warna merah) yang berfungsi mengabsorbsi cahaya.
Plastida yang tidak berwarna disebut leukoplas. Leukoplas berfungsi menyimpan makanan cadangan berupa karbohidrat, lemak, dan protein. Leukoplas berbentuk bulat telur. Leukoplas dibagi menjadi :
1) Amiloplas, merupakan leukoplas yang menyintesis makanan cadangan berupa amilum
2) Elailoplas, merupakan leukoplas yang berfungsi menyimpan lemak dan minyak.
3) Proteinoplas, merupakan leukoplas yang menyimpan protein.


Fungsi kloroplas adalah sebagai berikut :
1) Berperan dalam proses fotosintesis, yakni pada reaksi terang (fosforilasi dan fotolisis) dan reaksi gelap (pembentukan C6 H12 O6)
2) Berperan dalam sintesis protein (penyusun kloroplas).

2. Sel Hewan
Sel hewan tidak memiliki dinding sel sehingga bentuk sel hewan tidak tetap seperti sel tumbuhan. Pada sel hewan terdapat dua sentriol di dalam sentrosom. Organel sentriol berbentuk silindris atau bulat-panjang. Sentriol memiliki diameter 0,15μm – 0,7μm. Sentriol tidak memiliki membran, DNA, dan RNA. Sentriol berfungsi membentuk perlengkapan pembelahan sel.
Pada sel hewan, terdapat daerah sumbar penyebaran mikrotubul berwarna sentrosom yang bertindak sebagai pusat pengatur mikrotubulus (microtubule-organizing center atau MTOC)

INTI SEL (NUKLEUS)

D. INTI SEL (NUKLEUS)
Inti sel merupakan organel yang sangat penting bagi kehidupan. Inti sel berperan mengendalikan seluruh kegiatan sel.
Sel dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Sel berinti tunggal (sel mononukleat), umumnya terdapat pada sel hewan dan sel tumbuhan
2. Sel berinti ganda (sel binukleat), terdapat pada paramaecium
3. Sel berinti banyak (sel polinukleat), sel yang berinti lebih dari dua buah, misalnya sel otot lurik, sel osteoblas, dan sel alga vaucheria.

1. Bagian-Bagian Inti sel
Inti terbagi atas tiga bagian, yakni :
a. Membran Inti (Selaput Inti)
Membran inti adalah bagian terluar dari inti sel. Fungsi membran inti sel secara keseluruhan adalah mengadakan pertukaran zat dengan sitoplasma. Pada membran inti, terdapat pori yang berfungsi dalam pertukaran makromolekul. Ruang di antara membran disebut rongga perinuklear atau sisterna.
b. Anak Inti (Nukleolus)
Anak inti atau nukleolus dapat ditemukan dalam nukleolus. Nukleolus tersusun atas fosfoprotein, ortofosfat, DNA, dan berbagai jenis enzim. Nukleolus berfungsi dalam proses sintesis RNA.
c. Nukleoplasma
Nukleoplasma adalah cairan inti atau kariotin yang bersifat transparan dan semisolid (kental). Ketika sel membelah, benang-benang kromatin menebal, memendek, dan mudah menyerap warna sehingga struktur tersebut dinamakan kromosom
d. Asam Nukleat dan Protein Inti
Asam nukleat dibedakan menjadi DNA dan RNA. DNA merupakan komponen pembawa informasi genetik (gen). DAN merupakan susunan kimia makromolekular kompleks yang terdiri atas tiga macam molekul, yakni gula deoksiribosa, asam fosfat, dan basa nitrogen. RNA merupakan suatu polimer nukleotida. RNA berhubungan dengan proses sintesis protein.

SITOPLASMA

C. SITOPLASMA
Sitoplasma meliputi semua materi yang berada diantara inti dan membran sel. Sitoplasma merupakan bagian penting dari sel karena berperan sebagai tempat berlangsungnya biosintesis dan bioenergetika. Sitoplasma terdiri atas :
1. Matriks Sitoplasma
Matriks adalah cairan transparan yang homogen dan bersifat koloid. Matriks sitoplasma memiliki sifat-sifat fisik sebagai berikut :
a. Efek Tyndall, yakni kemampuan matriks sitoplasma memantulkan cahaya yang pantulannya yang berupa kerucut.
b. Gerak Brown, yakni gerak partikel penyusun larutan koloid yang berupa gerakan zig-zag.
c. Gerak Siklosis, yakni gerak matriks sitoplasma yang berupa gerakan arus.
d. Memiliki tegangan permukaan .
e. Adsorbsi meningkatkan konsentrasi pada tegangan permukaan.
f. Bertindak sebagai larutan buffer atau larutan penyangga.
Penyusun matriks sitoplasma meliputi oksigen 62%, karbon 20%, hidrogen 10%, dan nitrogen 3%. Penyusun lain yang jumlahnya rendah adalah Ca 2,5%; P 1,14%; C1 0,16%; S 0,14%; K 0,11%; Na 0,10%; Mg 0,07%; I 0,014%; Fe 0,10%, dan unsur lainnya dalam jumlah yang sangat kecil.
Sifat biologis matriks sitoplasma meliputi iritabilitas dan konduktivitas. Iritabilitas, artinya sensitif terhadap rangsangan. Sementara itu, konduktivitas berarti mampu memindahkan rangsangan atau implus.

2. Organel Sitoplasma
Organel sitoplasma adalah suatu struktur yang terdapat dalam matriks sitoplasma, seperti :
a. Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma merupakan organel yang memiliki membran berbentuk jala. Terdapat tiga bentuk retikulum endoplasma, yakni lamela, vesikula, dan tabula. Retikulum endoplasma terdiri atas dua tipe, yakni retikulum endoplasma agranular (RE halus) dan retikulum endoplasma granular (RE kasar). Retikulum endoplasma agranular (halus) adalah retikulum endoplasma yang dindingnya tidak dilekati oleh rebosom yang tidak aktif dalam sintesis protein, tetapi aktif dalam sintesis lemak.



Retikulum endoplasma granular (kasar) adalah retikulum endoplasma yang dindingnya dilekati oleh ribosom yang terlibat dalam sintesis protein.
b. Ribosom
Ribosom merupakan organel sitoplasma yang berukuran kecil dengan bentuk bulat padat. Ribosom dapat ditemukan baik pada sel eukariotik maupun sel prokariotik.



Ribosom tersusun atas RNA ribosom, protein ribosom, dan enzim ribosom. Fungsi ribosom adalah sebagai tempat sintesis protein.
c. Badan Mikro
Badan mikro atau mikrobodi merupakan organel yang memiliki membran, berbentuk bulat, serta berisi kristal protein. Badan mikro terdiri atas dua tipe, yakni peroksisom dan glioksisom.
Glioksisom berfungsi :
1) Sebagai tempat metabolisme asam lemak;
2) Sebagai tempat terjadinya siklus glioksilat.
Sementara itu, fungsi peroksisom sebagai berikut :
1) Melindungi organel sel dari senyawa yang bersifat toksik berupa H2O2.
2) Pada sel tumbuhan, berfungsi dalam sintesis glisin dan serin.
d. Lisosom
Lisosom adalah organel yang banyak terdapat dalam sel hewan. Lisosom memiliki fungsi sebagai berikut.
1) Mencerna zat makanan hasil fagositosis dan pinositosis
2) Mencernakan makanan cadangan jika kekurangan makanan
3) Autolisis, yakni dalam keadaan fisiologis tertentu, lisosom dapat mengahancurkan organel sel yang rusak. Peristiwa ini disebut juga autofagi
4) Menghancurkan benda yang ada di luar sel, misalnya sperma mengeluarkan enzim untuk menghancurkan dinding sel telur ketika fertilisasi
5) Menetralkan zat yang bersifat karsinogen, yakni zat yang menyebabkan kanker.
Lisosom memiliki bentuk bulat lonjong dengan ukuran berkisar 0,2μm – 0,8μm. Lisosom memilki membran dan mengandung berbagai macam enzim, misalnya ribonuklease, deoksiribonuklease, fosfatase, glioksidase, sulfatase, dan kalogenase.



e. Badan Golgi (Kompleks Golgi)
Badan golgi adalah salah satu organel terbesar yang ditemukan oleh seorang ahli dari Itali, Camillo Golgi. Badan golgo terdapat pada semua sel organisme hidup kecuali pada sel prokariotik.







Badan golgi memiliki panjang 1μm – 3μm dan lenar 0,5μm. Pada tumbuhan, badan golgi disebut diktiosom.
Fungsi badan Golgi sebagai berikut :
1) Membentuk vesikula ekskretorius, yakni kantung untuk membungkus zat yang akan dikeluarkan dari sel
2) Membentuk membran plasma
3) Membentuk dinding sel (pektin, hemiselulosa, dan selulosa dibentuk dalam badan golgi)
4) Membentu akrosom pada sperma, kuning telur pada sel telur, dan lisosom.
f. Mitokondria
Mitokondria merupakan organel sel yang bermembran yang bersifat aerob. Ukuran metokondria berkisar 0,3μm – 40μm.


Membran bagian dalam membentuk tonjolan-tonjolan untuk memperluas permukaan yang dinamakan krista mitokondria. DNA pada mitokondria berfungsi mengatur sintesis protein, baik dalam sitoplasma maupun dalam rebosom. Mitokondria berfungsi dalam oksidasi zat makanan, respirasi sel, dehidrogenasi, fosforilisasi oksidatif, dan rantai transfer elektron.

3. Inklusio Sitoplasma
Inklusio sitoplasma merupakan struktur sel yang tidak hidup. Inklusio memiliki nama lain, yakni paraplasma atau dentoplasma

B. MEMBRAN SEL
Membran sel atau membran plasma adalah bagian terluar dari sel. Membran sel disebut juga plasmalema. Membran sel memiliki ketebalan berkisar 70Å – 100Å (1Å = 10-10 m). Membran sel terdiri atas dua lapis lipid sehingga stuktur membran disebut lipid bilayer (Campbell, 1998 : 144).

Membran sel memiliki protein ekstrinsik (protein perifer) dan protein intrinsik (protein integral). Protein integral yang berikatan dengan karbohidrat membentuk glikoprotein. Protein perifer berikatan dengan fosfolipid membentuk lipoprotein.

Membran sel memiliki sifat semipermeabel dan selektif permeabel. Semipermeabel artinya mudah dilewati oleh molekul air. Selektif permeabel memiliki arti bahwa membran hanya dapat dilewati oleh ion dan molekul polar tertentu. Molekul fosfolipid terdiri atas molekul fosfat dan molekul lemak. Molekul fosfat bersifat hidrofilik (dapat mengikat air), sedangkan molekul lemak bersifat hidrofobik (tidak mengikat air).










Membran sel memiliki fungsi dalam pergerakkan ion atau molekul dari dalam ataupun dari luar sel. Menurut Campbell bagian tengah membran yang bersifat hidrofibik merintangi pengangkutan ion dan molekul polat yang keduanya bersifat hidrofilik. Stuktur lipid bilayer merupakan penyebab adanya sifat selektif permeabel pada membran. Gerakan molekul atau ion yang terjadi pada membran sel dan organel-organel lainnya adalah :
1. Difusi
Difusi adalah peristiwa perpindahan molekul-molekul suatu zat dari larutan yang berkonsentrasi tinggi ke larutan yang berkonsentrasi rendah melalui membran semipermeabel. Peristiwa difusi menyebarnya tinta pada air disebut difusi zat air. Adapun peristiwa menyebarnya molekul-molekul dari minyak wangi dan obat nyamuk adalah difusi gas. Membran bersifat selektif permeabel sehingga berpengaruh terbadap laju difusi beberapa jenis molekul. Satu jenis molekul yang berdifusi bebas menembus banyak jenis membran adalah air.

2. Osmosis
Osmosis adalah peristiwa perpindahan molekul air (pelarut) melalui membran semipermeabel dari larutan yang berkonsentrasi rendah ke larutan yang berkonsentrasi tinggi. Peristiwa osmosis ini terjadi pada sel. Peristiwa tersebut bergantung pada perbandingan konsentrasi larutan didalam dan diluar sel. Jika konsentrasi larutan diluar sel lebih rendah daripada larutan di dalam sel, berarti sel berada dalam larutan hipotenik. Konsentrasi larutan diluar sel lebih tinggi dari pada larutan didalam sel, berarti sel berada dalam larutan hipertonik.
Pergerakan air kedalam sel ini dinamakan endosmosis, pergerakan air keluar sel tersebut dinamakan eksosmosis. Eksomosis pada tumbuhan menyebabkan plasmolisis, sedangkan eksosmosis pada sel darah menyebabkan krenasi.

3. Transpor Aktif
Transpor aktif adalah transpor yang menggunakan energi untuk mengeluarkan dan memasukkan ion-ion dan molekul melalui membran sel yang bersifat selektif permeabel. Transpor aktif dipengaruhi oleh muatan listrik di dalam sel dan di luar sel. Muatan listrik ini ditentukan oleh ion natrium (Na+), ion kalium (K+), dan ion klor (C1-). Keluar masuknya ion Na+ dan K+ diatur oleh pompa natrium-kalium.


Pompa natrium-kalium bertanggung jawab terhadap transpor aktif ganda Na+ dan K+ dari dalam keluar sel. ATP menyediakan energi untuk transpor. Pompa mengeluarkan tiga ion Na+ dari dalam sel untuk setiap dua ion K+ yang dimasukkan kedalam sel.
Pada protein pengangkut, terdapat untuk Na+ dan K+ yang dinamakan binding sites.
a. Tiga ion natrium (Na+) diambil dalam sel dan menempati binding sites (tempat terjadinya ikatan ion atau molekul pada membran)
b. Energi diperlukan untuk mengubah bentuk protein integral pada membran agar membuka ke bagian luar sel
c. Protein integral pada membran membuka ke arah luar sel, kemudian melepaskan ion natrium keluar dari sel
d. Dua ion kalium (K+) dari luar sel menempati binding sites pada protein integral
e. Protein integral pada membran kembali pada bentuk semula, yakni membuka kearah dalam sel
f. Ion kalium dilepaskan kedalam sel.



4. Endositosis dan Eksositosis


Vesikula
Endositosis merupakan mekanisme sel berupa pembungkusan bahan dan cairan ekstraseluler dengan membentuk pelekukan (vesikula) ke dalam pada sebagian bagian dari membran sel. Endositosis terhadap benda padat dinamakan fagositosis, sedangkan endositosis terhadap larutan dinamakan pinositosis.



Eksositosis adalah pengeluaran zat dari dalam sel ke luar sel. Sekret biasanya terbungkus dalam kantung membran yang selanjutnya melebar pada membran plasma.

SEJARAH SEL

A. SEJARAH SEL
Pada 1665, seorang ilmuan Inggris, Robert Hooke mengamati sayatan gabus dibawah mikroskop sederhana. Ia menemukan ruang-ruang kecil yang dipisahkan oleh suatu dinding. Selanjutnya, ia menamakan ruang-ruang tersebut sebagai ”sel”.

Dua ratus tahun kemudian, yakni sekitar tahun 1835, seorang ilmuan Prancis yang bernama Felix Dujardin meneliti bahwa sel-sel tersebut tersusun atas substansi berupa cairan. Cairan tersebut dikenal dengan istilah Protoplasma. Istilah Protoplasma kali ini dikemukakan oleh Johannes Purkinje.

Tiga tahun kemudian, Matthias Schleiden, seorang ahli botani dari Jerman melakukan pengamatan secara mikroskopis terhadap tumbuhan dan ditemukanlah sel. Pada waktu yang bersamaan, Theodor Schwann, seorang ahli zoologi Jerman menemukan bahwa hewan pun tersusun atas sel. Kesimpulan dari hasil penemuan Schleiden dan Schwann (1810-1882) adalah sel merupakan komponen dasar semua makhluk hidup.
Rudolf Virchow berpendapat bahwa setiap sel berasal dari sel sebelumnya. Berdasarkan tinjauan tentang sel, dapat diketahui dua batasan sebagai berikut.
1. A.G. Hoewy dan Siekevitz (1963) menyatakan bahwa sel adalah unit aktivitas biologis yang dibatasi oleh membran semipermeabel dan mampu bereproduksi sendiri pada suatu media yang bebas dari sistem kehidupan lain.
2. Menurut definisi umum, sel adalah unit terkecil penyusun makhluk hidup, baik struktural maupun fungsional.

Berdasarkan kedua definisi tersebut, virus tidak tercakup di dalamnya karena virus merupakan makhluk hidup yang tidak berupa sel. Sel dibedakan menjadi sel Prokariotik (inti sel tidak mempunyai membran) dan sel eukariotik (inti sel dibatasi oleh membran).

Apakah perbedaan antara sel prokariotik dan sel eukariotik? Sel prokariotik tidak memiliki membran inti. Pada sel eukariotik, bagian sel dapat dibedakan menjadi :
1. Dinding sel (pada tumbuhan);
2. Membran sel (tumbuhan dan hewan);
3. Nukleus, yang terdiri atas membran inti, nukleoplasma, nukleolus, dan benang kromatin;
4. Sitoplasma yang terdiri atas matriks sitoplasma, organel sitoplasma, dan inklusio sitoplasma.

Ukuran sel pada setiap organisme memiliki ukuran relatif sama. Perbedaan ukuran tubuh organisme bukan disebabkan oleh perbedaan ukuran sel, melainkan oleh jumlah sel yang dimiliki oleh individu yang bersangkutan. Perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan?.

wawawawawawawawawa

Rabu, 02 Desember 2009

wawawawawawawkakakakakkkaa